Pondok Modern Darul Birri menggelar momen istimewa Khutbatul Arsy pada Jum’at, 25 Juli 2025, sebagai penanda dibukanya tahun ajaran baru. Acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini tidak hanya menjadi seremoni, melainkan juga sarana memperkuat semangat, ukhuwah, dan nilai-nilai kepondokmodernan bagi seluruh civitas Pondok.
Khutbatul Arsy, dalam tradisi pesantren modern seperti Darul Birri, merupakan pidato pembukaan resmi tahun pelajaran baru yang sarat dengan pesan pendidikan dan motivasi bagi santri dan dewan guru. Tidak sekadar upacara formal, Khutbatul Arsy artinya adalah pengantar bagi seluruh penghuni pondok dalam memaknai perjalanan setahun ke depan. Maka, momen ini selalu dinanti dengan penuh semangat.
“Khutbatul Arsy bukan sekadar pembukaan, ini adalah momentum penanaman ruh, adab, dan semangat perjuangan di Pondok,” — Al Ustadz Rifki Zulkarnaen, S.IP., MA.
Khutbatul Arsy Itu Apa? Ini Rangkaian Acara Penuh Makna
Seperti tradisi di banyak pondok alumni Gontor, Khutbatul Arsy di Pondok Modern Darul Birri juga berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Acara pagi itu dimulai tepat pukul 07.00 WIB, dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Fauzan Akbar Algifari. Suasana haru dan syahdu terasa saat lantunan ayat suci mengalun di lapangan utama pondok.
Selanjutnya, dilakukan pengibaran bendera sebagai simbol nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Al Ustadz Rifki Zulkarnaen, S.IP., MA kemudian memberikan amanat pembina upacara yang sangat menginspirasi. Dalam pidatonya, beliau mengingatkan seluruh santri untuk senantiasa menjaga keikhlasan, adab, dan semangat belajar sepanjang tahun pelajaran.
“Khutbatul Arsy adalah kesempatan untuk memperbaharui niat kita dalam menuntut ilmu dan berkhidmat di Pondok,” — Al Ustadz Rifki Zulkarnaen.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan kreatif dari para santri. Berbagai tampilan seni seperti puisi, drama pendek, hingga pertunjukan bahasa, membuat suasana upacara semakin hidup dan menggugah semangat.
Lomba Kuliner: Serunya Kompetisi Memasak Antar Kelas
Setelah rangkaian upacara selesai, kegiatan berlanjut ke lomba memasak antar kelas yang diadakan dalam suasana penuh kekeluargaan. Dengan bahan utama telur, para santri menunjukkan kreativitas dan kerja sama tim mereka.
Mulai dari olahan sederhana hingga menu kreatif yang cantik disajikan, lomba ini menjadi ajang refreshing sekaligus mempererat ukhuwah antar santri dan asatidzah.
“Kegiatan ini melatih kreativitas, kerja sama, dan keceriaan setelah upacara resmi Khutbatul Arsy,” — Panitia Khutbatul Arsy Darul Birri.
Hadroh Olympiade: Menutup Hari dengan Semangat Islami
Sore harinya, semangat Khutbatul Arsy masih terasa saat acara dilanjutkan dengan Hadroh Olympiade. Berbagai tim hadroh dari setiap kelas unjuk kebolehan mereka dalam irama dan sholawat.
Selain memperkuat semangat dakwah bil qalam wa bil fan (dakwah melalui seni), lomba ini juga menanamkan kecintaan terhadap Rasulullah ﷺ dalam diri para santri.
Khutbatul Arsy Gontor: Inspirasi Bagi Pondok Modern Darul Birri
Sebagai pondok alumni Gontor, Darul Birri juga mengadopsi filosofi Khutbatul Arsy Gontor dalam pelaksanaannya. Khutbatul Arsy adalah penegasan bahwa hidup di pondok bukan sekadar belajar di kelas, melainkan tarbiyah total dalam semua aspek kehidupan.
Mulai dari disiplin, kemandirian, ukhuwah, hingga keikhlasan dalam menjalani proses belajar, semua itu ditekankan dalam momen bersejarah ini.
Satu tanggapan untuk “Khutbatul Arsy: Memaknai Awal Perjalanan Pendidikan Santri”
[…] Baca juga artikel lengkap: Khutbatul Arsy Pondok Modern Darul Birri […]