Kategori
Berita Uncategorized

Membangun Straw Bridge: Proyek STEAM Jembatan Mini

Dalam dunia rekayasa dan arsitektur, membangun jembatan adalah tantangan tersendiri. Namun, siapa sangka bahwa dengan bahan sederhana seperti sedotan, santri Pondok Modern Darul Birri dapat menciptakan jembatan mini yang kuat dan inovatif?

Proyek STEAM Straw Bridge ini, yang dipimpin oleh Huzaifa Nur Robbania bersama anggota Andini Lestari, Sulastri, Asti Aulia, dan Misluna Agustin, menunjukkan bagaimana ilmu sains dan teknik dapat dikolaborasikan dengan kreativitas.

Apa Itu Straw Bridge?

Straw Bridge atau jembatan sedotan adalah proyek teknik sipil mini yang mengajarkan prinsip dasar struktur dan kekuatan material. Dengan menggunakan sedotan sebagai bahan utama, para santri mencoba membangun jembatan yang mampu menahan beban tertentu. Proyek ini tidak hanya mengasah kreativitas tetapi juga memberikan pemahaman praktis tentang konsep tegangan, gaya tarik, dan distribusi beban.

Proses Pembuatan Jembatan Sedotan

Pembuatan Straw Bridge ini melibatkan beberapa tahapan penting:

  1. Perencanaan Struktur – Tim terlebih dahulu menggambar desain jembatan dengan mempertimbangkan bentuk yang paling kokoh, seperti struktur segitiga atau rangka truss.
  2. Pemilihan dan Pemotongan Sedotan – Sedotan yang digunakan dipotong sesuai ukuran dan direkatkan menggunakan lem kuat atau perekat khusus agar stabil.
  3. Perakitan Jembatan – Struktur utama dibangun dengan menghubungkan sedotan sesuai desain yang telah dibuat.
  4. Uji Kekuatan – Setelah jembatan selesai, tim melakukan pengujian dengan menambahkan beban secara bertahap untuk melihat seberapa kuat struktur yang telah dibuat.
Baca juga:  Mesin Katrol Sederhana: Eksperimen Fisika Santri Darul Birri

Pelajaran Berharga dari Proyek Ini

Proyek Straw Bridge mengajarkan banyak hal kepada para santri, di antaranya:

  • Pentingnya desain dalam teknik sipil – Bentuk dan pola rangka sangat mempengaruhi kekuatan jembatan.
  • Kerja tim dan kolaborasi – Semua anggota kelompok bekerja sama untuk menyusun jembatan yang kokoh dan berfungsi dengan baik.
  • Eksperimen dan pengujian – Dengan mencoba berbagai struktur, para santri memahami bagaimana suatu desain dapat lebih efisien dan tahan terhadap tekanan.

STEAM di Pesantren: Mengasah Ilmu dan Kreativitas

Pesantren Modern Darul Birri terus mendorong santri untuk mengembangkan keterampilan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) melalui proyek-proyek inovatif seperti Straw Bridge ini. Dengan metode pembelajaran berbasis eksperimen, santri tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Kesimpulan

Straw Bridge adalah contoh nyata bagaimana sains dan kreativitas dapat berpadu dalam dunia pendidikan pesantren. Dengan proyek ini, santri tidak hanya belajar tentang struktur bangunan, tetapi juga tentang ketekunan, kerja sama, dan pentingnya inovasi dalam menyelesaikan masalah. Siapa bilang membangun jembatan harus dengan bahan mahal? Dengan sedotan pun, para santri bisa menciptakan karya luar biasa!

Bagikan:

Satu tanggapan untuk “Membangun Straw Bridge: Proyek STEAM Jembatan Mini”

[…] Proyek STEAM jembatan hidrolik menjadi salah satu karya unggulan santri Pondok Modern Darul Birri dalam ajang STEAM Fair 2025. Mengusung prinsip tekanan fluida dalam sistem hidrolik, para santri menciptakan jembatan yang dapat bergerak naik turun secara mekanis. Proyek ini bukan hanya menampilkan kreativitas, tetapi juga mengajarkan langsung penerapan ilmu fisika dan teknologi. Dengan proyek ini, santri membuktikan bahwa pendidikan di pesantren modern mampu menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan penguasaan sains untuk menjawab tantangan zaman. […]